Daftar Isi: 1. Pendahuluan. 2. Cara Media Sosial. 3. Manfaat yang Gua Ambil dari Puasa Medsos. 1. Pendahuluan. Oh ya di era berkembangnya teknologi, termasuk dalam internet dan sosial media sekarang sudah tumbuh pesat. Pengaksesan yang mudah membuat kita bisa cek medsos dengan leluasa, gak seperti dulu yang harus ke warnet untuk cek Facebook, sekarang tinggal modal HP sama duit gocap udah bisa selancar medsos tanpa batas. Mungkin di media sosial banyak informasi yang bagus tapi sisanya hanya angin lewat yang tak bermanfaat. Bagaikan pisau bermata dua. Buat orang yang udah maniak sama medsos hal ini sungguh menyebalkan, mereka (mungkin kamu juga) merasa gelisah jika dalam satu hari atau bahkan dalam satu jam saja tak mengakses medsos, mungkin gua bisa pinjam dan ganti kata Karl Marx, bahwa "Medsos adalah candu". Dan kabar baiknya kalian menemukan artikel ini, yah... Gua kasih tahu pengalaman gimana gua hiatus dari medsos. Nb: nah untuk medsos kayak WhatsA...
Tulisan ini ditujukan kepada kalian para anak sulung berekonomi kebawah. Anak pertama biasanya akan menjadi tulang punggung bagi keluarga jika sudah lulus sekolah atau kuliah. Membiayai seolah adik-adiknya, membantu orang tua karena mereka sudah tidak sanggup untuk kerja, dan anak pertama akan menjadi panutan bagi adik-adiknya dimana dia akan menjadi pemberi contoh yang baik. Tak ayal dengan semua hal diatas akan menjadi beban bagi anak pertama. Berat ga? Berat lah masa enggak! Bayangin coba kalian yang sekarang masih SMA atau Kuliah udah mikirin gimana nanti pas lulus? Dapat kerjaan enak gak ya? Bisa mengangkat ekonomi keluarga gak ya? Pikiran itu sudah ada saat gua SMP, jadi pas mau lulus gua mikir milih SMA atau SMK. Dengan kondisi ekonomi kebawah alhasil gua pilih SMK, dengan harapan saat lulus langsung dapat kerja, dan bisa bantu keluarga. Menurut gua menjadi anak pertama itu gak enak, gua pengen gitu bisa jadi anak kedua atau seterusnya. Gua iri sama teman g...